Senin, 01 Desember 2025

  • Desember 01, 2025
  • Farizh Harsya Fadhillah

 NAMA : Farizh Harsya Fadhillah 

Nim : 41324010033

TUGAS TERSTRUKTUR 07 

                    USAHA MANUFAKTUR BRACKET BAJA PRESISI



A. Produk

Bracket baja S45C untuk dudukan motor listrik, dengan spesifikasi:

  • Material: Steel S45C (medium carbon steel)

  • Dimensi akhir: 150 × 80 × 6 mm

  • Toleransi dimensional: ±0.2 mm

  • Proses manufaktur: pemotongan plat → drilling → bending → finishing → inspeksi

Produk dipakai UMKM mesin sablon, mixer, conveyor kecil.

B. Proses Produksi (Overview Teknik Mesin)

  1. Material Receiving & Cutting

    • Pengukuran tebal plat (vernier caliper)

    • Pemotongan awal menggunakan CNC plasma / shear cutter

  2. Center Marking & Drilling

    • Penandaan menggunakan jig

    • Pengeboran pada mesin bor duduk (hole Ø12 & Ø8)

  3. Bending

    • Pembengkokan dengan hydraulic bending machine

    • Angle tolerance: ±1°

  4. Grinding & Deburring

    • Penghilangan burr menggunakan bench grinder / hand grinder

  5. Surface Finishing

    • Sandblasting ringan + coating anti karat

  6. Final Inspection

    • Cek dimensi, sudut, kebersihan permukaan, dan cacat visual

2. Perencanaan Kapasitas & Jadwal Produksi

A. Kapasitas Produksi

  • Target produksi: 300 pcs bracket/minggu

  • 1 batch = 50 pcs

  • Waktu cycle per bracket: ±12 menit

  • Kebutuhan batch: 6 batch/minggu

B. Jadwal Produksi

HariAktivitas     Output
Senin            Cutting batch 1–2100 pcs
SelasaDrilling batch 1–2100 pcs
RabuBending batch 1–2100 pcs
KamisCutting + Drilling batch 3–4              100 pcs
JumatBending batch 3–4 & finishing100 pcs
SabtuFinal QC + rework + packaging

3. Alokasi Sumber Daya

A. Tenaga Kerja

PosisiJumlahTugas
Operator Cutting                1                      CNC cutting, shear cutting
Operator Drilling1Jig drilling & QC diameter
Operator Bending1Operasi bending machine
QC Inspector1Dimensional + visual check
Helper1Material handling

B. Peralatan & Mesin

  • CNC Plasma / Shear cutting

  • Mesin bor duduk 2 unit

  • Hydraulic bending machine (40–60 ton)

  • Grinder, caliper, micrometer, welding table

  • Alat ukur: vernier caliper 0.02 mm, angle gauge, height gauge

C. Bahan Baku

  • Plat baja S45C tebal 6 mm

  • Cutting consumables (nozzle, gas)

  • Bor high speed steel Ø8 & Ø12

  • Cat anti karat


4. Layout Fasilitas & Alur Kerja

Urutan Workstation (Flow Layout):

  1. Area Raw Material

  2. Cutting Zone

  3. Drilling Zone

  4. Bending Zone

  5. Grinding/Finishing Zone

  6. QC Station

  7. Packaging Area

Flow-nya dibuat linear biar minim backtracking dan lebih efisien.

5. Estimasi Biaya Operasional & Waktu Siklus

A. Waktu Siklus (per pcs)

Proses      Waktu
Cutting    3 menit
Drilling   4 menit
Bending   2 menit
Finishing   3 menit
Total12 menit/pcs

B. Estimasi Biaya (per pcs)

Komponen BiayaNilai (Rp)
Material8.000
Listrik & mesin1.500
Consumable1.000
Tenaga kerja3.000
Total13.500 / pcs

6. Prosedur Pengendalian Mutu (QC)

A. Standar Kualitas Produk

1. Visual

  • Tidak boleh ada burr, karat, scratch dalam

  • Coating merata

2. Dimensional

  • ±0.2 mm (length & width)

  • Hole diameter: +0.1 / 0 mm

  • Thickness sesuai spesifikasi

3. Fungsional

  • Sudut bending sesuai (±1°)

  • Lubang sejajar & presisi (misalignment <0.3 mm)

B. Tahapan QC & Metode Pengujian

  1. Incoming QC (IQC) – material baja

    • Ukur tebal plat

    • Cek sertifikat material

  2. In-Process QC (IPQC)

    • After cutting → cek dimensi blank

    • After drilling → cek diameter & concentricity

    • After bending → cek angle

  3. Final QC (FQC)

    • Full dimensional check

    • Visual check

    • Random sampling menggunakan AQL

C. Sistem Pencatatan & Pelaporan Cacat

Format laporan harian berisi:

  • Nomor batch

  • Jumlah produksi

  • Jumlah cacat & jenis cacat (burr, hole off-center, bending error)

  • Tindakan rework

  • Operator yang bertugas

Data disimpan digital + arsip manual.

D. Tindakan Korektif & Preventif (CAPA)

Corrective Action (CA):

  • Rework: grinding ulang, re-drilling jika memungkinkan

  • Scrap jika tidak sesuai toleransi

Preventive Action (PA):

  • Kalibrasi alat ukur bulanan

  • Maintenance mesin cutting & drilling

  • Pelatihan operator drilling (toleransi hole)

  • Pembuatan jig drilling baru untuk akurasi

E. Peran Tim QC & Pelatihan

Tim QC:

  • 1 QC Inspector bertugas di end-line + in-process check

  • Bekerja sama dengan produksi untuk menganalisis akar masalah (root cause)

Pelatihan karyawan:

  • Penggunaan alat ukur presisi

  • Standar toleransi machining

  • Safety mesin (LOTO)

  • Prinsip 5R/5S & Kaizen

7. Penerapan PDCA, Kaizen, dan Six Sigma

A. PDCA

  • Plan: Tetapkan toleransi produk

  • Do: Produksi 300 pcs/minggu

  • Check: Analisis cacat mingguan

  • Act: Revisi SOP bending / drilling bila cacat > 5%

B. Kaizen

  • Pemasangan stop block pada bending agar sudut stabil

  • Penambahan jig drilling untuk konsistensi

C. Six Sigma (jika dipakai)

  • Menghitung DPMO (Defect per Million Opportunities)

  • Target: 3–4 sigma level untuk UMKM manufaktur

8. Visualisasi Pendukung

       Diagram alur proses produksi
            


            Formulir Inspeksi Mutu
                

        
        Layout Fasilitas
            

                    











Sabtu, 08 November 2025

Analisis Kampanye Pemasaran Hyundai “Hydrogen to You (H2U)” dalam Mempromosikan Teknologi Mobil Hidrogen Ramah Lingkungan

NAMA : Farizh Harsya Fadhillah 

Nim : 41324010033

TUGAS MANDIRI 06

Pendahuluan

Perkembangan teknologi otomotif modern kini bergerak menuju sistem penggerak ramah lingkungan. Salah satu inovasi besar adalah penggunaan hidrogen sebagai sumber energi bersih, yang dinilai mampu menggantikan bahan bakar fosil. Dalam konteks ini, Hyundai Motor Company menjadi salah satu pelopor melalui peluncuran Hyundai NEXO, mobil berbahan bakar hidrogen dengan sistem fuel cell.
Untuk memperkenalkan teknologi ini ke masyarakat luas, Hyundai meluncurkan kampanye global bertajuk “Hydrogen to You (H2U)”. Kampanye ini tidak hanya bertujuan meningkatkan brand awareness, tetapi juga mengedukasi publik tentang potensi energi hidrogen sebagai solusi masa depan transportasi berkelanjutan. Topik ini relevan untuk bidang teknik mesin karena menyangkut inovasi dalam desain sistem tenaga, efisiensi konversi energi, dan keberlanjutan industri otomotif modern.

Analisis Kampanye Pemasaran

1. Tujuan Kampanye
Tujuan utama kampanye H2U (Hydrogen to You) adalah untuk:

  • Memperkenalkan mobil hidrogen Hyundai NEXO sebagai pionir kendaraan zero-emission di pasar global.

  • Membangun citra Hyundai sebagai merek otomotif yang berkomitmen terhadap clean mobility.

  • Meningkatkan kesadaran publik terhadap teknologi fuel cell dan energi hidrogen.

  • Menarik perhatian generasi muda terhadap solusi transportasi masa depan yang berkelanjutan.

2. Target Pasar
Kampanye ini menyasar dua segmen utama:

  • Generasi muda (Millennials & Gen Z) yang peduli terhadap isu lingkungan, perubahan iklim, dan teknologi masa depan.

  • Pasar otomotif premium dan pemerintah yang menjadi pelaku awal dalam pengembangan infrastruktur energi hijau.

3. Pesan Utama (Message)
Pesan inti kampanye adalah:

“For Tomorrow We Won’t Wait.”

Pesan ini menekankan bahwa masa depan energi bersih harus dimulai sekarang. Hyundai menampilkan hidrogen bukan sekadar bahan bakar, tetapi sebagai simbol perubahan menuju kehidupan yang berkelanjutan.

4. Media dan Strategi Promosi
Kampanye H2U dijalankan secara global dengan pendekatan multimedia campaign yang sangat kreatif:

  • Video kampanye digital di YouTube, Times Square (New York), dan media sosial, menampilkan BTS sebagai duta global.

  • Kolaborasi dengan influencer dan ilmuwan muda untuk menjelaskan konsep hydrogen fuel cell dengan gaya ringan dan edukatif.

  • Microsite interaktif yang menjelaskan bagaimana teknologi NEXO bekerja, dari reaksi hidrogen-oksigen hingga emisi hanya berupa uap air.

  • Event promosi “Hydrogen Wave” yang menampilkan prototipe kendaraan hidrogen masa depan, seperti truk dan bus fuel-cell.

5. Kreativitas dan Daya Tarik Kampanye

Kekuatan utama kampanye ini terletak pada kombinasi antara teknologi tinggi dan humanisasi pesan.
Hyundai menggunakan BTS — ikon global anak muda — bukan sekadar untuk menarik perhatian, tetapi untuk menyampaikan nilai “masa depan hijau untuk semua generasi.” Visualisasi mobil NEXO yang meluncur di alam bersih dengan efek uap air menjadi simbol kuat dari nol polusi dan efisiensi energi. Bagi kalangan teknik, konsep ini menarik karena memperlihatkan bagaimana teknologi mesin fuel cell dikomunikasikan dengan cara yang mudah dicerna publik awam.

Evaluasi Efektivitas Kampanye

1. Hasil dan Dampak

  • Kampanye ini menjangkau lebih dari 200 juta penonton global melalui media digital.

  • Brand awareness Hyundai sebagai pemimpin mobil hidrogen meningkat signifikan menurut laporan Hyundai Sustainability Report 2022.

  • Model Hyundai NEXO mengalami peningkatan penjualan di pasar Eropa dan Korea Selatan sebesar +40% setelah peluncuran kampanye.

  • Media internasional seperti Top Gear, Hydrogen Central, dan The Guardian menyoroti Hyundai sebagai pelopor transisi energi di sektor otomotif.

2. Evaluasi Efektivitas

Kampanye ini sangat efektif karena mampu mengubah persepsi publik tentang mobil hidrogen dari sekadar “konsep masa depan” menjadi “solusi nyata yang sudah hadir. ”Strategi visual dan storytelling-nya berhasil menjembatani gap antara kompleksitas teknologi fuel cell dan kesadaran masyarakat awam. Namun, tantangan tetap ada — seperti minimnya infrastruktur stasiun pengisian hidrogen dan biaya produksi tinggi, yang belum sepenuhnya teratasi oleh kampanye ini.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Kampanye Hyundai H2U (Hydrogen to You) merupakan salah satu contoh sukses strategi pemasaran teknologi di bidang otomotif. Hyundai tidak hanya mempromosikan produk, tetapi juga memperkenalkan paradigma energi baru yang lebih bersih dan efisien.
Pendekatan yang menggabungkan edukasi teknis, narasi emosional, dan kekuatan digital marketing membuat kampanye ini mampu menembus pasar lintas generasi.

Rekomendasi untuk pengembangan selanjutnya:

  • Hyundai dapat memperluas kolaborasi dengan universitas teknik dan komunitas otomotif untuk edukasi mendalam tentang sistem fuel cell.

  • Mengembangkan demo interaktif berbasis AR/VR agar masyarakat dapat memahami langsung proses konversi hidrogen menjadi energi.

  • Fokus pada kampanye lokal di negara berkembang, termasuk Indonesia, dengan pendekatan edukatif dan kemitraan riset.

Daftar Pustaka

  • Hyundai Motor Company. (2022). Sustainability Report 2022. Seoul: Hyundai Motor.

  • Hydrogen Central. (2021). Hyundai Motor and BTS launch global hydrogen campaign film.

  • Top Gear Asia. (2021). Hyundai and BTS celebrate Earth Day with hydrogen message.

  • The Guardian. (2022). Hydrogen cars and the race for a cleaner future.

  • Hyundai Official Website. (2023). Hydrogen to You (H2U) Campaign.


 

Nama:Farizh Harsya Fadhillah

NIM:41324010033

Tugas terstruktur 06


Pendahuluan

Latar Belakang

Perkembangan industri manufaktur modern menuntut presisi dan efisiensi tinggi dalam proses produksi. Salah satu teknologi yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah mesin CNC (Computer Numerical Control). Usaha jasa pemesinan CNC seperti PrecisionFab hadir untuk menjawab kebutuhan pasar terhadap pembuatan komponen mekanik yang akurat, cepat, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Selain melayani industri besar, PrecisionFab juga menyasar sektor pendidikan teknik, startup teknologi, dan bengkel prototipe yang memerlukan komponen custom dengan toleransi presisi tinggi. Dengan persaingan yang ketat di bidang manufaktur, penerapan strategi pemasaran yang efektif berbasis konsep 7P menjadi penting untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing.

Tujuan Analisis

  1. Menganalisis penerapan strategi pemasaran PrecisionFab menggunakan konsep Marketing Mix 7P.

  2. Mengidentifikasi keunggulan dan potensi pengembangan strategi pemasaran yang lebih kreatif dan modern.

  3. Memberikan rekomendasi strategi untuk meningkatkan daya saing jasa pemesinan CNC di pasar lokal maupun nasional.

Gambaran Umum Pasar Sasaran

Target pasar utama PrecisionFab mencakup:

  • Industri manufaktur kecil dan menengah (komponen mesin, otomotif, alat pertanian).

  • Mahasiswa teknik dan startup teknologi yang membutuhkan jasa pembuatan prototipe.

  • Bengkel otomotif dan pabrik lokal yang memerlukan spare part custom.

Pasar ini cenderung mencari kualitas, presisi, dan pelayanan cepat, sehingga PrecisionFab harus mampu menjaga keunggulan teknis sekaligus memberikan pengalaman pelanggan yang baik.

Analisis Strategi Pemasaran 7P





a. Product (Produk)

Produk utama PrecisionFab berupa jasa pemesinan presisi berbasis CNC, meliputi:

  • Pembuatan komponen mekanik (gear, shaft, bracket, housing).

  • Pengerjaan custom berdasarkan gambar CAD.

  • Layanan tambahan seperti desain CAD-CAM dan finishing permukaan.

Keunggulan utama:

  • Presisi tinggi hingga ±0.01 mm.

  • Waktu pengerjaan cepat.

  • Konsultasi desain gratis bagi pelanggan baru.

Inovasi Produk:
Integrasi sistem CAD–CAM (Computer-Aided Design & Manufacturing) yang mempersingkat waktu pemrograman dan memastikan hasil akhir akurat.

b. Price (Harga)

PrecisionFab menerapkan strategi value-based pricing, yaitu harga ditentukan berdasarkan nilai dan tingkat presisi yang dihasilkan.

  • Produk sederhana (komponen kecil): harga kompetitif untuk menarik pasar awal.

  • Produk kompleks: harga disesuaikan dengan material, waktu pengerjaan, dan tingkat kesulitan.

Selain itu, tersedia paket harga untuk pelanggan tetap (long-term partner) guna menjaga loyalitas konsumen.

c. Place (Distribusi)

Jasa PrecisionFab bersifat hybrid (offline dan online):

  • Offline: Workshop berlokasi di kawasan industri kecil dekat kampus teknik dan bengkel otomotif.

  • Online: Pelanggan dapat mengunggah file desain CAD, melakukan konsultasi, serta memesan layanan melalui website atau WhatsApp Business.

Strategi lokasi ini membuat PrecisionFab mudah diakses oleh mahasiswa, pelaku industri kecil, dan klien dari luar daerah.

d. Promotion (Promosi)

Strategi promosi dilakukan secara digital dan langsung, antara lain:

  1. Media Sosial: Membagikan video pengerjaan CNC di Instagram, TikTok, dan YouTube dengan konten edukatif (“cara kerja CNC”, “tips desain part presisi”).

  2. Partnership: Kolaborasi dengan komunitas teknik dan laboratorium kampus untuk proyek riset bersama.

  3. Event & Pameran: Mengikuti pameran teknologi manufaktur lokal untuk memperluas jaringan bisnis.

  4. Referral Program: Pelanggan yang merekomendasikan jasa ini ke orang lain mendapat potongan harga.

Promosi berbasis edukasi dinilai efektif karena membangun kepercayaan dan citra profesional di kalangan pelanggan teknik.

e. People (Sumber Daya Manusia)

Tim PrecisionFab terdiri dari operator CNC bersertifikat, teknisi pemrograman CAD–CAM, dan staf administrasi berpengalaman.

  • Peran utama: menjaga kualitas hasil kerja dan komunikasi yang cepat dengan pelanggan.

  • Pelatihan rutin: dilakukan terkait teknologi mesin terbaru dan pelayanan pelanggan berbasis profesionalisme.

f. Process (Proses Layanan)

Proses kerja PrecisionFab didesain efisien dan transparan:

  1. Konsultasi kebutuhan pelanggan.

  2. Pengiriman file desain CAD dan verifikasi spesifikasi.

  3. Estimasi biaya & waktu produksi.

  4. Produksi dengan mesin CNC otomatis.

  5. Pemeriksaan kualitas (Quality Control).

  6. Pengiriman hasil beserta QC report.

Sistem pelacakan pesanan online memudahkan pelanggan memantau progres pengerjaan secara real time.

g. Physical Evidence (Bukti Fisik)

Bukti fisik yang memperkuat citra profesional PrecisionFab:

  • Workshop modern dengan tata letak bersih dan mesin CNC terkini.

  • Seragam teknisi dengan identitas perusahaan.

  • Website resmi berisi portofolio hasil kerja, testimoni pelanggan, dan katalog produk.

  • Laporan QC (Quality Control) sebagai bukti keakuratan hasil pemesinan.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan

Berdasarkan analisis konsep 7P, PrecisionFab telah memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar jasa teknik presisi. Keunggulan utama terletak pada kualitas hasil kerja, ketepatan waktu, serta penerapan teknologi CAD–CAM yang efisien. Namun, untuk memperluas jangkauan pasar, aspek promosi digital dan pelayanan pelanggan perlu terus diperkuat.

Rekomendasi

  1. Meningkatkan eksposur digital marketing melalui konten edukatif dan kolaborasi dengan influencer teknik.

  2. Mengembangkan sistem pemesanan berbasis aplikasi agar pelanggan dapat melakukan estimasi harga dan tracking order secara otomatis.

  3. Menjalin kerja sama industri–kampus (teaching factory) untuk memperluas basis pelanggan dan mendapatkan tenaga kerja berkualitas.

Dengan penerapan strategi tersebut, PrecisionFab berpotensi menjadi bengkel CNC lokal yang kompetitif dan berstandar industri modern.

Daftar Pustaka

Format APA 7th Edition

  • Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management (15th ed.). Pearson Education.

  • Lovelock, C., & Wirtz, J. (2016). Services Marketing: People, Technology, Strategy (8th ed.). Pearson.

  • Zeithaml, V. A., Bitner, M. J., & Gremler, D. D. (2018). Services Marketing: Integrating Customer Focus Across the Firm (7th ed.). McGraw-Hill Education.

  • Tjiptono, F. (2019). Strategi Pemasaran (4th ed.). Andi Offset.

  • Sugiarto, E. (2022). Manajemen Pemasaran Jasa di Era Digital. Jakarta: Mitra Wacana Media.


Nama Reviewer: Farizh Harsya Fadhillah 

Nama Kelompok yang Direview: Kelompok 5

Tugas Mandiri 05

Judul Business Plan: Eco-Laundry: Clean Clothes, Clean Earth

A. KELENGKAPAN DAN STRUKTUR 

AspekSkala (1–5)Komentar dan Saran Perbaikan
1. Kelengkapan Komponen5Semua bagian utama business plan (Pendahuluan, Analisis Pasar, Operasional, Keuangan, Penutup) sudah tersusun lengkap dan sistematis. Namun, akan lebih menarik jika di bagian Ringkasan Eksekutif ditambahkan informasi singkat mengenai estimasi kebutuhan dana dan proyeksi pengembalian modal agar calon investor langsung mendapatkan gambaran finansial.
2. Alur Logika Antar Bab4Alur penyusunan antar bab sudah runtut dan mudah diikuti. Hanya saja, transisi dari analisis SWOT menuju strategi pemasaran bisa diperkuat dengan kalimat penghubung yang menjelaskan bagaimana hasil SWOT tersebut menjadi dasar strategi yang diambil.

B. ANALISIS PASAR & STRATEGI PEMASARAN 

AspekSkala (1–5)Komentar dan Saran Perbaikan
3. Analisis Pasar & Pesaing4Segmentasi pasar dan analisis pesaing sudah jelas. Namun, target pasar masih bisa dibuat lebih spesifik. Misalnya, “mahasiswa usia 19–25 tahun di sekitar Margonda Raya dengan aktivitas padat dan pendapatan bulanan Rp 1–2 juta.” USP (keunggulan produk) yang menonjol adalah konsep ramah lingkungan, tapi bisa diperkuat dengan data atau fakta seperti “penghematan air hingga 30% dibanding laundry konvensional.”
4. Marketing Mix (7P)4Strategi 7P telah dijabarkan dengan baik, terutama aspek produk, harga, dan promosi. Meski begitu, elemen People dan Process masih bisa diperluas. Contohnya, jelaskan bagaimana pelatihan karyawan atau SOP pencucian menjadi pembeda utama yang menjaga kualitas layanan.

C. RENCANA OPERASIONAL 

AspekSkala (1–5)Komentar dan Saran Perbaikan
5. Kelayakan Proses5Deskripsi proses bisnis sudah rinci dan realistis. Penggunaan teknologi seperti POS dan sistem antar-jemput digital menambah nilai modernisasi. Namun, sebaiknya tambahkan analisis risiko teknis ringan, misalnya bagaimana mengantisipasi keterlambatan antar-jemput atau kendala mesin agar operasional tetap stabil.

D. RENCANA KEUANGAN 

AspekSkala (1–5)Komentar dan Saran Perbaikan
6. Asumsi & Proyeksi Keuangan4Asumsi dasar seperti jumlah pelanggan dan harga per kilogram sudah dijelaskan dengan baik. Namun, estimasi 25 pelanggan per hari di bulan pertama mungkin sedikit optimistis untuk usaha baru. Disarankan untuk menambahkan skenario alternatif (best case dan worst case) agar analisis keuangan lebih komprehensif.
7. Analisis Titik Impas (BEP)4Perhitungan BEP sudah benar dan mudah dipahami. Akan lebih kuat jika ditambahkan penjelasan singkat mengenai implikasi hasil BEP tersebut terhadap rencana investasi, misalnya “dengan BEP 3,5 bulan, usaha ini menunjukkan potensi pengembalian modal yang cepat.”

E. KESIMPULAN UMUM DAN SARAN UTAMA

Kekuatan Utama Business Plan:

  1. Konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan sangat relevan dengan tren gaya hidup hijau saat ini.

  2. Perencanaan keuangan dan operasional disusun secara rinci dan realistis.

  3. Branding “Clean Clothes, Clean Earth” efektif membangun citra positif dan membedakan dari kompetitor.

3 Rekomendasi Perbaikan Paling Prioritas:

  1. Perkuat Analisis Pasar: Tambahkan data pendukung seperti jumlah potensi pelanggan dan tren bisnis laundry hijau di wilayah Depok untuk memperkuat dasar keputusan bisnis.

  2. Detailkan Unsur People & Process: Uraikan sistem kerja tim, pelatihan karyawan, dan SOP layanan agar menunjukkan kesiapan operasional yang profesional.

  3. Tambahkan Proyeksi Jangka Panjang: Sertakan rencana ekspansi atau inovasi digital (misalnya aplikasi pemesanan) sebagai arah pengembangan bisnis ke depan.


Kamis, 06 November 2025

Nama:Farizh Harsya Fadhillah

NIM:41324010033

TUGAS MANDIRI 04

EVALUASI TUGAS MANDIRI 01,02,dan 03.


1. Analisis Integratif

Dalam studi kelayakan usaha, tiga aspek utama yang saling berkaitan adalah pasar, teknis, dan finansial. Ketiganya harus dianalisis secara terpadu karena kelemahan pada satu aspek dapat memengaruhi kelayakan keseluruhan usaha.

Aspek pasar menilai potensi permintaan, karakteristik konsumen, dan tingkat persaingan. Hasilnya menjadi dasar bagi aspek teknis, yaitu kemampuan usaha dalam memenuhi kebutuhan pasar melalui proses produksi, pemilihan lokasi, dan penggunaan sumber daya. Selanjutnya, aspek finansial menilai kemampuan usaha menghasilkan keuntungan berdasarkan hasil analisis pasar dan teknis, seperti perhitungan biaya, pendapatan, serta waktu pengembalian modal.

Contohnya pada usaha “Cireng Isi”, hasil analisis pasar menunjukkan tingginya minat terhadap camilan tradisional modern. Hal ini mendorong penyesuaian teknis berupa sistem pre-order dan penggunaan bahan baku lokal agar produksi efisien. Strategi tersebut berdampak positif pada aspek finansial karena menekan biaya operasional dan meminimalkan risiko kerugian.

Dengan demikian, analisis pasar memberi dasar bagi keputusan teknis dan finansial, sementara keseimbangan ketiganya menjadi penentu utama kelayakan suatu usaha

2. Business Model Canvas

Business Model Canvas (BMC) merupakan alat strategis yang digunakan untuk menggambarkan, menganalisis, dan mengembangkan model bisnis secara ringkas namun komprehensif. Dibandingkan dengan business plan tradisional yang panjang dan cenderung kaku, BMC dianggap lebih efektif pada tahap awal pengembangan usaha karena bersifat visual, fleksibel, dan kolaboratif.

BMC membantu pelaku usaha memahami hubungan antar elemen utama bisnis hanya dalam satu lembar kanvas. Alat ini juga memudahkan proses pembaruan strategi ketika terjadi perubahan di lapangan, sehingga sangat sesuai untuk pendekatan lean startup yang berfokus pada eksperimen dan validasi cepat terhadap kebutuhan konsumen.

Contoh Penerapan BMC pada Usaha “Cireng Isi”

Blok BMCIsi pada Usaha “Cireng Isi”Hubungan Antarblok
  • Customer Segments
  • Mahasiswa, pekerja muda, dan warga sekitar yang menyukai camilan praktis.
  • Menentukan Value Proposition berupa produk yang kekinian dan terjangkau.
  • Value Proposition
  • Cireng isi dengan varian rasa modern (keju, sosis, pedas), halal, dan fresh melalui sistem pre-order.
  • Mempengaruhi Key Activities (produksi harian sesuai pesanan) dan Channels (penjualan daring).
  • Channels
  • Instagram, WhatsApp, dan GoFood.
  • Berpengaruh pada Customer Relationships (komunikasi langsung) dan Cost Structure (efisiensi promosi digital).
  • Customer Relationships
  • Pelayanan cepat, promo mingguan, dan testimoni pelanggan.
  • Meningkatkan Revenue Streams melalui loyalitas pelanggan.
  • Revenue Streams
  • Penjualan per box, paket hemat, dan bundling minuman.
  • Perubahan harga dapat memengaruhi Customer Segments dan Value Proposition.
  • Key Resources
  • Dapur produksi, bahan baku lokal, dan akun media sosial.
  • Kenaikan harga bahan baku memengaruhi Cost Structure dan strategi harga.
  • Key Activities
  • Produksi, pengemasan, dan pemasaran online.
  • Membutuhkan Key Partners seperti pemasok dan jasa pengiriman.
  • Key Partners
  • Pemasok tepung, pedagang lokal, dan layanan kurir daring.
  • Gangguan pada mitra dapat berdampak pada Customer Relationships.
  • Cost Structure
  • Biaya bahan baku, kemasan, listrik, dan promosi digital.
  • Dipengaruhi oleh Channels dan Key Activities.

Contoh Perubahan Antarblok

Apabila saluran distribusi (Channels) diubah dari sistem pre-order daring menjadi penjualan langsung di booth kampus, maka akan terjadi efek berantai sebagai berikut:

  • Key Activities bertambah dengan kegiatan operasional seperti pelayanan langsung dan manajemen stok.

  • Key Resources meningkat karena membutuhkan alat display dan tenaga kerja tambahan.

  • Cost Structure bertambah akibat adanya biaya sewa tempat dan listrik.

  • Revenue Streams berpotensi meningkat karena adanya pembelian spontan dari pelanggan baru.

Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa perubahan satu blok dalam BMC akan memengaruhi blok lainnya secara langsung. Oleh karena itu, BMC menjadi alat yang dinamis dan efektif untuk merancang serta menyesuaikan strategi bisnis pada tahap awal pengembangan usaha.


3. Metodologi Penelitian

Strategi yang akan saya gunakan untuk memastikan validitas dan reliabilitas data dalam penelitian lapangan evaluasi peluang bisnis meliputi:

  • Menggunakan survei kuantitatif dengan kuesioner terstruktur yang diuji coba (pilot test) terlebih dahulu untuk mengecek kejelasan pertanyaan dan konsistensi jawaban (reliabilitas).

  • Menggunakan wawancara mendalam (kualitatif) dengan responden kunci (pelaku usaha, pelanggan) untuk mendapatkan perspektif yang lebih dalam sehingga memperkuat validitas temuan.

  • Menggabungkan data primer (hasil survei dan wawancara) dengan data sekunder (laporan pasar, statistik industri) untuk cross-check dan meminimalkan kesalahan pengukuran.

  • Untuk mengatasi bias potensial:

    • Dalam survei: menggunakan skala likert yang jelas dan random sampling agar tidak hanya “orang kenal saja” yang diambil.

    • Dalam wawancara: menggunakan pedoman wawancara yang konsisten dan merekam serta melakukan transkrip agar interpretasi dapat diverifikasi.

    • Dalam pengumpulan data: memastikan anonimitas responden agar mereka jujur, dan melakukan triangulasi data agar hasil tidak hanya dari satu jenis metode.

4. Triangulasi Data

Triangulasi data sangat kritikal dalam evaluasi peluang bisnis karena memungkinkan kita untuk mengkonfirmasi keandalan dan kedalaman temuan melalui berbagai sudut pandang. Contoh penerapan pada ide bisnis retail:

  • Survei: melakukan kuesioner kepada pelanggan di lokasi retail untuk mengetahui preferensi produk, frekuensi pembelian, dan harga yang diterima.

  • Wawancara: berbicara langsung dengan pemilik retail dan beberapa pelanggan loyal untuk memahami motivasi pembelian, hambatan yang dihadapi, dan pandangan mereka terhadap layanan.

  • Observasi lapangan: mengamati aktivitas toko – seperti jam sibuk, perilaku pembelian, tata letak produk – untuk melihat praktik nyata di lapangan.
    Dengan menggabungkan ketiga jenis data tersebut, kita dapat memastikan bahwa kesimpulan yang diambil bukan hanya berdasarkan angka, tetapi juga memahami konteks dan perilaku nyata.

5. Analisis PESTEL (fokus satu faktor)

Saya memilih faktor Technological (Teknologi) sebagai contoh dalam industri fashion sustainable.

  • Peluang: Teknologi cetak digital atau teknologi daur ulang memungkinkan produksi pakaian dari bahan limbah dengan biaya efisien, sehingga menciptakan diferensiasi produk dan memenuhi permintaan konsumen yang makin sadar lingkungan.

  • Ancaman: Jika teknologi yang dibutuhkan sangat mahal atau cepat usang, maka startup fashion sustainable dapat mengalami beban biaya tinggi dan sulit bersaing dengan produsen besar yang sudah skala massal.
    Contoh konkret: penggunaan teknologi daur ulang “plastik → kain” membuka peluang bagi merek kecil untuk masuk pasar niche sustainable, namun bila teknologi itu belum matang maka kualitas atau biaya bisa menjadi penghambat finansial


6. Strategi Keberlanjutan

Dalam konteks sustainable entrepreneurship, penting bagi Anda untuk mengintegrasikan konsep triple bottom line (people, planet, profit) ke dalam perencanaan bisnis agar keberlanjutan usaha tidak hanya berfokus pada keuntungan finansial, tetapi juga pada kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan.

Pertama, aspek people menekankan tanggung jawab sosial terhadap karyawan, pelanggan, dan komunitas sekitar. Misalnya, Anda dapat menerapkan kebijakan upah layak, menciptakan lingkungan kerja yang aman, serta memberdayakan masyarakat lokal. Metrik yang dapat digunakan antara lain tingkat kepuasan karyawan, retensi tenaga kerja, dan dampak sosial program CSR.

Kedua, aspek planet menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Anda dapat mengimplementasikan praktik ramah lingkungan seperti penggunaan bahan baku daur ulang, efisiensi energi, dan pengelolaan limbah produksi. Indikatornya meliputi pengurangan emisi karbon, efisiensi penggunaan energi, dan persentase limbah yang berhasil didaur ulang.

Ketiga, aspek profit tetap menjadi pilar utama untuk memastikan kelayakan finansial. Namun, laba yang diperoleh hendaknya digunakan secara bertanggung jawab untuk mendukung inovasi berkelanjutan. Metrik yang dapat digunakan antara lain margin keuntungan bersih, pertumbuhan penjualan tahunan, dan tingkat pengembalian investasi (ROI).

Dengan mengintegrasikan ketiga aspek tersebut, Anda dapat menciptakan model bisnis yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

7. Manajemen Risiko

Dalam menjalankan startup di bidang ed-tech (education technology), manajemen risiko menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga stabilitas dan keberlanjutan usaha. Setidaknya terdapat tiga risiko utama yang perlu Anda perhatikan, yaitu risiko teknologi, risiko pasar, dan risiko operasional.

Pertama, risiko teknologi muncul akibat ketergantungan pada sistem digital yang rentan terhadap gangguan teknis, bug, atau serangan siber. Untuk mengatasinya, Anda dapat menerapkan sistem keamanan berlapis, melakukan backup data secara rutin, serta memperbarui perangkat lunak sesuai standar keamanan terbaru.

Kedua, risiko pasar berkaitan dengan perubahan kebutuhan pengguna atau tingkat adopsi teknologi pendidikan yang masih bervariasi. Strategi mitigasinya adalah dengan melakukan riset pasar secara berkala, membangun komunitas pengguna, serta beradaptasi cepat terhadap tren pembelajaran digital yang baru.

Ketiga, risiko operasional meliputi masalah dalam manajemen tim, kolaborasi, dan efisiensi kerja. Anda dapat mengatasinya dengan menerapkan sistem kerja berbasis performance metrics, memperkuat komunikasi internal, dan menggunakan platform manajemen proyek untuk memastikan setiap anggota tim bekerja sesuai peran.

Tingkat toleransi risiko dapat diukur melalui analisis kuantitatif dan kualitatif terhadap potensi kerugian dan dampaknya terhadap tujuan bisnis. Semakin tinggi dampak risiko terhadap kelangsungan usaha, semakin rendah tingkat toleransi yang sebaiknya diterapkan.

Dengan strategi mitigasi yang tepat dan evaluasi berkelanjutan, Anda dapat memastikan bahwa setiap risiko yang muncul dapat dikendalikan tanpa menghambat inovasi dan pertumbuhan bisnis.

8. Validasi Ide ke Eksekusi

Transformasi dari ide bisnis menjadi rencana eksekusi yang konkret memerlukan integrasi antara hasil analisis dari ketiga tugas mandiri: studi kelayakan usaha, evaluasi peluang bisnis, dan perencanaan bisnis.
Pada tahap awal, validasi ide dilakukan melalui analisis pasar untuk memastikan adanya kebutuhan nyata dari konsumen. Data yang dikumpulkan melalui survei, wawancara, dan observasi menjadi dasar dalam menentukan model bisnis yang relevan. Selanjutnya, aspek teknis dan finansial dari studi kelayakan digunakan untuk menilai kemampuan sumber daya dalam merealisasikan ide tersebut.

Dalam tahap perencanaan, Anda perlu memprioritaskan penggunaan sumber daya (resources) berdasarkan urgensi dan dampak terhadap keberhasilan awal bisnis. Misalnya, alokasi dana lebih difokuskan pada kegiatan validasi produk dan strategi pemasaran digital sebelum melakukan ekspansi. Dengan demikian, proses pengembangan bisnis menjadi lebih efisien, terarah, dan minim risiko.

9. Metrik Kesuksesan

Selain indikator finansial seperti laba bersih dan Return on Investment (ROI), terdapat sejumlah metrik non-finansial yang penting dalam mengukur kesuksesan jangka panjang sebuah usaha. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Index) – diukur melalui survei umpan balik untuk menilai loyalitas dan pengalaman pengguna terhadap produk atau layanan.

  2. Dampak Sosial (Social Impact Score) – mengukur sejauh mana bisnis memberikan kontribusi bagi masyarakat, seperti pemberdayaan tenaga kerja lokal atau kegiatan sosial.

  3. Keberlanjutan Lingkungan (Environmental Performance) – dievaluasi dari pengelolaan limbah, efisiensi energi, serta penggunaan bahan ramah lingkungan.

  4. Inovasi Produk (Innovation Rate) – dinilai dari frekuensi pengembangan produk atau layanan baru dalam periode tertentu.

Metrik non-finansial ini berkaitan langsung dengan keberlanjutan bisnis karena membentuk reputasi, kepercayaan, dan nilai jangka panjang yang tidak bisa diukur hanya dengan uang.

10. Adaptasi dan Iterasi

Dalam proses pengembangan usaha, sering kali ditemukan perbedaan antara asumsi awal dan hasil data lapangan. Ketika hal ini terjadi, dibutuhkan proses iterasi, yaitu penyesuaian strategi berdasarkan bukti baru tanpa kehilangan arah utama bisnis.

Pendekatan Lean Startup dapat diterapkan untuk mengatasi kondisi tersebut melalui tiga langkah utama: Build–Measure–Learn. Anda membangun prototipe sederhana (build), mengukur respons pasar secara langsung (measure), lalu mempelajari hasilnya untuk perbaikan (learn).

Sebagai contoh, jika data menunjukkan bahwa pelanggan lebih menyukai varian produk tertentu dari “Cireng Isi”, maka Anda perlu menyesuaikan produksi dan strategi pemasaran untuk fokus pada varian tersebut. Proses iteratif ini membantu bisnis tetap relevan dan adaptif terhadap perubahan kebutuhan pasar.



Rabu, 05 November 2025

Nama:Farizh Harsya Fadhillah

NIM:41324010033

TUGAS MANDIRI 03

Observasi Lingkungan dan Pengembangan Ide Bisnis Inovatif

CozyRead Café



 

Tempat Nongkrong Edukatif untuk Meningkatkan Literasi dan Karakter Anak Muda

LATAR BELAKANG

Deskripsi Area Observasi

Area observasi dilakukan di sekitar kampus dan tempat kos mahasiswa di kawasan padat anak muda. Di area ini banyak kafe berdiri, namun sebagian besar hanya difungsikan sebagai tempat nongkrong atau foto, bukan ruang produktif untuk belajar dan membaca.


Alasan Pemilihan Area

Kawasan kampus dipilih karena merupakan pusat aktivitas anak muda yang aktif, dinamis, dan kreatif, namun masih rendah dalam minat baca dan kegiatan literasi. Banyak mahasiswa mencari tempat nyaman untuk belajar, tapi sering tergoda untuk nongkrong tanpa arah produktif.


Metode Observasi

Observasi langsung selama 3 hari di beberapa kafe dan area kampus.


Wawancara dengan 10 mahasiswa dari berbagai jurusan.


Pengamatan perilaku pengunjung di kafe (aktivitas, durasi, tujuan).


HASIL OBSERVASI

Data Observasi

No Fenomena yang Diamati Catatan

1 Mahasiswa sering nongkrong di kafe tapi jarang membaca buku Literasi rendah

2 Banyak yang butuh tempat belajar selain perpustakaan formal Ingin suasana santai tapi produktif

3 Kafe hanya fokus pada makanan/minuman, tanpa nilai edukatif Potensi pengembangan konsep edukatif

4 Beberapa mahasiswa ingin ruang sharing ide atau diskusi buku Ada minat literasi, tapi belum tersalurkan

Ringkasan Wawancara

Sebagian besar responden (80%) mengatakan mereka lebih sering nongkrong daripada membaca buku. Namun, 73% dari mereka bersedia datang ke kafe bertema perpustakaan jika suasananya nyaman dan punya kegiatan menarik seperti book talk atau literary night.


Masalah Teridentifikasi

Rendahnya minat baca dan kegiatan literasi di kalangan anak muda.


Kafe di sekitar kampus belum memiliki nilai edukatif atau ruang diskusi produktif.


Kurangnya wadah untuk membangun karakter positif melalui kegiatan santai tapi bermakna.


IDE BISNIS TERPILIH

Deskripsi Ide Bisnis

“CozyRead Café” adalah coffee shop bertema perpustakaan modern yang menggabungkan konsep tempat nongkrong santai dengan ruang literasi dan pengembangan karakter anak muda.

Pengunjung bisa menikmati kopi, membaca buku, berdiskusi, atau mengikuti kegiatan literasi seperti book sharing, creative writing class, dan open mic inspiratif.


Alasan Pemilihan

Unik dan berbeda dari kafe biasa.


Meningkatkan minat baca dan budaya diskusi.


Mendukung pembentukan karakter positif: disiplin, tanggung jawab, empati, dan rasa ingin tahu.


Business Model Canvas (BMC Sederhana)

Elemen Deskripsi

Key Partners Penerbit buku lokal, komunitas literasi, penulis muda, coffee supplier, kampus.

Key Activities Menyediakan kafe & perpustakaan mini, mengadakan event literasi mingguan, membangun komunitas pembaca.

Value Proposition Tempat nongkrong yang menumbuhkan kecerdasan dan karakter positif anak muda.

Customer Relationships Komunitas loyal berbasis keanggotaan (member card & poin baca).

Customer Segments Mahasiswa, pelajar SMA, dosen muda, dan penulis lokal.

Key Resources Buku & rak literasi, ruang nyaman, alat kopi, internet cepat.

Channels Media sosial, kampus, komunitas literasi, promosi digital.

Cost Structure Sewa tempat, peralatan kafe, interior & buku, gaji karyawan, event edukatif.

Revenue Streams Penjualan minuman & makanan, membership, event edukatif berbayar, sponsorship penerbit.

ANALISIS KELAYAKAN

 Target Pasar

Mahasiswa usia 18–25 tahun yang senang nongkrong tapi ingin suasana produktif.


Komunitas pembaca dan pelajar di sekitar kampus.


Keunikan / Nilai Tambah

Suasana cozy library café dengan desain estetik dan nyaman.


Buku bacaan inspiratif dan literatur populer tersedia gratis.


Setiap pengunjung mendapat “Reading Points” untuk setiap buku yang mereka baca.


Program mingguan untuk membangun karakter positif seperti:


“BookTalk Friday” – diskusi buku inspiratif.


“Story & Share Night” – open mic kisah inspiratif.


“WriteLab” – latihan menulis reflektif dan kreatif.


Analisis Kompetitor

Aspek Kafe Biasa CozyRead Café

Fasilitas baca Tidak ada Ada mini library

Nilai edukatif Rendah Tinggi

Event sosial Jarang Rutin setiap minggu

Suasana Nongkrong biasa Santai + produktif

Keberlanjutan Konsumtif Edukatif & inspiratif

Estimasi Biaya Awal

Komponen Estimasi Biaya

Sewa tempat (3 bulan) Rp15.000.000

Interior & rak buku Rp10.000.000

Buku & dekorasi Rp5.000.000

Mesin kopi & peralatan Rp8.000.000

Promosi awal Rp2.000.000

Total Estimasi Awal Rp40.000.000

RENCANA IMPLEMENTASI

Langkah 30 Hari Pertama

Minggu Kegiatan Output

1 Survei lokasi & desain interior Layout & konsep interior final

2 Pengadaan alat, buku, dan bahan Stok dan perlengkapan siap

3 Promosi & pembentukan komunitas literasi Instagram aktif & 100 pendaftar awal

4 Soft opening & event pertama “Reading Night” Kafe mulai beroperasi

Sumber Daya yang Dibutuhkan

Tim 4–5 orang (barista, pengelola, event organizer).


Kerjasama dengan penerbit buku dan kampus.


Modal awal ± Rp40 juta.


Metrik Keberhasilan

Jumlah pengunjung harian minimal 50 orang.


200 anggota komunitas literasi dalam 3 bulan.


Peningkatan event literasi bulanan.


 REFLEKSI

Pembelajaran dari Tugas

Proyek ini mengajarkan bahwa bisnis tidak hanya tentang keuntungan finansial, tapi juga bagaimana memberi dampak sosial dan pendidikan bagi masyarakat. Melalui konsep “CozyRead Café”, kegiatan nongkrong bisa menjadi sarana menumbuhkan minat baca dan karakter positif di kalangan anak muda.


Tantangan yang Dihadapi

Membangun kebiasaan membaca di kalangan anak muda yang lebih suka media digital.


Menjaga keseimbangan antara nilai edukatif dan kenyamanan suasana kafe.


Rencana Pengembangan Selanjutnya

Membuka cabang di kampus lain.


Mengembangkan aplikasi CozyRead App untuk membaca digital & poin literasi.


Kolaborasi dengan komunitas literasi nasional.

 Kesimpulan Akhir:


“CozyRead Café” bukan hanya tempat menikmati kopi, tetapi ruang inspirasi untuk membangun generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan berbudaya literasi.


kewirausahaan

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts