Selasa, 30 Desember 2025

Nama:Farizh Harsya Fadhillah

NIM:41324010033

(AE 30)

Tugas MANDIRI 07









1. Deskripsi Proses Produksi

a. Jenis Produk

Produk yang dihasilkan adalah keripik singkong dalam kemasan plastik 250gr dan 500gr dengan dua varian rasa: Original (Asin) dan Balado (Pedas).

b. Tahapan Proses Produksi

Proses produksi dilakukan setiap hari dari jam 08.00 - 16.00 dengan tahapan:

  1. Persiapan (Sourcing): Pembelian singkong segar dari petani lokal.

  2. Pengupasan & Pencucian: Singkong dikupas secara manual menggunakan pisau, lalu dicuci di bak besar.

  3. Perajangan (Slicing): Singkong diiris tipis menggunakan alat pasah manual (kayu dengan pisau cutter).

  4. Penggorengan: Irisan singkong digoreng dalam wajan besar (kuali) menggunakan kompor gas tekanan tinggi hingga matang.

  5. Penirisan & Pendinginan: Keripik diangkat dan ditiriskan di serok besar, lalu didiamkan di nampan agar suhu turun.

  6. Pemberian Bumbu: Keripik dicampur dengan bumbu bubuk dalam wadah baskom besar secara manual (diaduk tangan).

  7. Pengemasan (Packing): Keripik ditimbang, dimasukkan ke plastik, dan direkatkan menggunakan hand sealer (pemanas listrik).

c. Alur Kerja dan Layout Fasilitas




  • Layout: Menggunakan Process Layout (tata letak fungsional) di area garasi rumah seluas 4x6 meter.

  • Alur: Alur kerja berbentuk garis lurus (Straight Line), dimulai dari area basah (depan garasi) untuk pengupasan, menuju ke area panas (tengah) untuk penggorengan, dan area kering (belakang) untuk pengemasan.

d. Sumber Daya

  • Tenaga Kerja: 3 orang (1 bagian kupas/cuci, 1 penggorengan, 1 pengemasan).

  • Bahan Baku: Singkong (50kg/hari), Minyak Goreng, Bumbu Tabur, Plastik PP.

  • Peralatan: Pisau, Pasah Manual, Wajan Besar, Kompor High Pressure, Timbangan Duduk, Hand Sealer.

e. Sistem Pengendalian Mutu (Quality Control)

  • Pemeriksaan visual saat pengupasan (membuang singkong yang biru/busuk).

  • Pemeriksaan warna saat penggorengan (agar tidak gosong).

  • Tester rasa dilakukan acak oleh pemilik sebelum dikemas.


2. Analisis Kelebihan dan Kekurangan

Berikut adalah analisis berdasarkan prinsip manajemen produksi:

Aspek AnalisisKelebihan (Pros)Kekurangan (Cons)
Efisiensi Waktu & TenagaAlur garis lurus meminimalkan pergerakan bolak-balik karyawan.Proses perajangan (slicing) manual sangat memakan waktu dan tenaga, menjadi bottleneck (hambatan) produksi.
Kualitas & KonsistensiRasa produk otentik dan "homemade" yang disukai pelanggan lokal.Ketebalan keripik tidak konsisten karena irisan manual. Tingkat minyak pada keripik masih tinggi karena penirisan manual.
Bahan Baku & LimbahSupply chain pendek (langsung dari petani) sehingga bahan baku segar.Kulit singkong menjadi limbah yang menumpuk dan belum dimanfaatkan. Minyak jelantah seringkali dibuang sembarangan.
Teknologi & OtomasiBiaya operasional rendah karena minim mesin mahal. Mudah dirawat.Sangat bergantung pada skill individu karyawan. Jika karyawan sakit, produksi terhambat signifikan.
Dokumentasi-Tidak ada pencatatan stok bahan masuk vs produk keluar yang rapi. Sulit menghitung HPP (Harga Pokok Produksi) yang presisi.

3. Rekomendasi Perbaikan

Berdasarkan analisis di atas, berikut adalah rekomendasi perbaikan yang realistis:

a. Penerapan Teknologi Tepat Guna (Aspek Efisiensi & Kualitas)

  • Masalah: Perajangan manual lambat dan tidak konsisten.

  • Rekomendasi: Investasi membeli Mesin Perajang Singkong (Slicer) Dinamo. Harga relatif terjangkau (sekitar Rp 1-2 juta). Ini akan meningkatkan kapasitas produksi hingga 3x lipat dan ketebalan keripik menjadi seragam.

  • Masalah: Keripik terlalu berminyak.

  • Rekomendasi: Pengadaan Mesin Spinner (Peniris Minyak). Ini akan membuat keripik lebih renyah, tahan lama (tidak tengik), dan lebih sehat.

b. Perbaikan Metode Kerja (Aspek Lean/Kaizen)

  • Penerapan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke): Terutama di area penggorengan dan bumbu. Pastikan alat-alat memiliki tempat khusus agar tidak tercampur antara area kotor (kupas) dan area bersih (packing).

  • Pembuatan SOP Sederhana: Tempelkan instruksi kerja di dinding, misalnya: "Goreng selama 5 menit dengan api biru" atau "Timbang keripik tepat 250gr ± 2gr". Ini menjaga konsistensi meski karyawan berganti.

c. Pengelolaan Limbah (Sustainability)

  • Kerjasama dengan peternak lokal (kambing/sapi) untuk mengambil limbah kulit singkong sebagai pakan ternak, sehingga area produksi lebih bersih dan tidak bau.

d. Digitalisasi Pencatatan (Aspek Dokumentasi)

  • Mulai menggunakan aplikasi pembukuan sederhana di HP (seperti BukuWarung atau Excel sederhana) untuk mencatat: Jumlah singkong dibeli (kg), jumlah minyak terpakai (liter), dan jumlah bungkus terjual per hari.

 


kewirausahaan

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts